Pandangan kita adalah pandangan cinta.
Dan kata-kataku demikian juga.
Cinta yang tulus, dan tak meminta lebih.
Jika kau bahagia aku pun bahagia.
Jika kau bisa menjadi lebih baik, aku juga merasa itu yang lebih baik untuk kita.
Adalah aku dan kau dalam dunia yang berbeda.
Lalu di sebuah persimpangan jalan kita dipertemukan meski sesaat saja.
Di waktu yang terbatas itu kita tumbuh dan berkembang bersama,
banyak belajar dari kesalahan masing-masing,
dan saling membantu dalam menutupi kekurangan yang lain.
Kadang kau marah, kadang aku yang kecewa.
Ada saat-saat dimana kesabaranmu habis, dan ada saat-saat dimana aku merasa sangat lelah.
Tapi kita berhasil melewatinya, ya kan?
Buktinya kita bisa berdiri bersama disini sekarang.
Kau dengan gelar doktermu, dan aku dengan gelar dokterku.
Gelar yang kita perjuangan dalam 6 tahun masa muda kita.
Kini kita telah sama-sama dewasa.
Aku yakin kita telah dewasa,
siap dengan pilihan-pilihan kita dan risikonya.
Kau pun siap untuk sederet rencanamu, komitmenmu, dan apapun risikonya.
Tapi tahukah kau, aku masih memandangmu sama seperti dulu?
Sama seperti waktu kita pertama kali bertemu dan menghabiskan hari demi hari bersama. Pandanganku tak berubah,
aku masih memandangmu dengan cinta.
Meski aku tahu, cinta itu tak lagi sama.
Cinta itu, makin kuat kurasa.
Aku mencintaimu, sahabat,
dan akan terus mengenang persahabatan kita selamanya.
No comments:
Post a Comment