Masih kepikiran sama kata-kata seorang internis ahli kardiovaskuler yang mengajar kami tadi siang. Topiknya tentang teknik konsultasi medis, dan beliau membuka kuliahnya dengan kalimat: a general internist is a consultant.
General internist. Ya, itulah tujuan titel pendidikan kami selama 4 tahun ke depan. Kami akan dididik dan dilatih menjadi seorang internis. Internis umum artinya ahli penyakit dalam yang memahami segala sudut penyakit dalam, bukan hanya bidang-bidang tertentu seperti jantung, ginjal, atau penyakit infeksi misalnya, tapi kami mempelajari setiap bagian itu menjadi satu kesatuan. Ada yang bilang, internist is a real doctor. Yang setelah kupikir-pikir sih iya juga ya, internis adalah dokter umum yang paham segalanya lebih lebih dalam. Dan tahu tidak, itu juga alasanku kenapa memilih jalan terjal macam ini. Karena aku tidak rela kehilangan semua ilmu itu, bagiku semuanya menarik, dengan caranya sendiri-sendiri tentu saja, dan mempelajarinya, meski kemudian lebih sering lupa, selalu saja menimbulkan kegairahan tersendiri.
Seorang konsultan artinya orang yang padanya dikonsultasikan, dalam hal ini tentu saja sesuai bidangnya. Dan general internist adalah yang terbanyak menerima konsultasi, entah itu dari spesialis lain, atau dari dokter umum. Dokter bedah misalnya, ia akan menanyakan apa pasien dengan trombosit 50 ribu boleh di operasi? Ia tak akan menanyakannya pada dokter lain, tapi pasti pada internis. Spesialis kandungan dengan pasien hipertensi, pasti juga akan mengkonsultasikan pasiennya itu pada internis. Katanya, hal itu membuat mereka merasa lebih aman, karena pasiennya berada di tangan ahlinya.
Tadinya tak terpikir, aku akan bersentuhan lagi dengan teknik-teknik anestesi, atau jenis-jenis operasi bedah, beserta semua risiko dan cara mengatasinya. Ternyata semua itu masih saling berkaitan, bahkan erat sekali, bahkan itulah yang akan kami hadapi sehari-hari nanti. Setelah operasi dokter anestesi hanya akan bertanggungjawab 24 jam post op, dokter bedah hanya akan melihat bekas luka operasinya, sedangkan seorang internis harus melihat pasien itu keseluruhan, dan bukan hanya kini tapi juga penatalaksanaannya ke depan nanti.
Menjadi internis membawa konsekuensi menjadi seorang konsultan. Dan kami harus siap dengan semua itu.
No comments:
Post a Comment