Tuhan sayang, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang... aku berjalan tertatih2 menujuMu. Sangat lambat sampai kadang aku lupa atau bosan. Lalu kemudian Kau beritahu aku dg caraMu, agar aku bersegera, karena waktuku tak lama tersisa.
Di suatu saat, aku melihat oase dan ingin pergi ke sana. Tapi Kau segera menarikku, sedikit membentakku, dan menyadarkanku bahwa itu hanya fatamorgana. Kau ingatkan aku akan janjiMu, sekaligus Kau juga ingatkan aku pada janjiku.
Di jalan itu kadang aku mengeluh kelelahan, mengeluh kehausan, padahal sebenarnya aku cuma malas. Aku lupa kalau aku masih punya nafas, masih punya mata, masih punya kaki untuk melangkah, dan semua itu pemberianMu, tujuanku.
Di suatu fajar aku melihat matahari, aku pikir aku masih bisa melihatnya esok lagi, jadi kuindahkan saja perasaan takjub itu, dan sibuk dengan urusan duniaku.
Di suatu persimpangan aku melihat anak2 jalanan, mengemis, menengadahkan tangan, tapi aku pikir itu hanyalah simbol ekonomi semata, jadi tak kuanggap mereka ada, yang penting aku cukup berada.
Lalu, di sebuah sudut bangsal, aku bersemangat memeriksa orang2 yg sedang kesakitan, mendapatkan ucapan terimakasih yang sebenarnya harus kuucapkan, tapi semua itu kulakukan demi nilai dan laporan belaka, tak berpikir bahwa suatu saat bisa saja aku di posisi mereka.
Dan ketika malam mendera, bintang2Mu bermunculan di langit yg kelabu, aku pulang, kelelahan, mengantuk, dan terlelap, lupa bahwa aku belum menghadapMu, melaporkan rincian kesalahan dan dosaku hari ini, padahal Kau selalu akan mengampuni, jika saja aku mau sedikit memohon.
Salahkah aku, jika di malam yang lengang ini aku benar2 ingin pulang? MengharapMu berkenan memelukku, dan tak lagi melepaskan. Bimbing aku dijalan itu ya Tuhan, jalanMu, menujuMu, tujuanku. Maafkan aku..
No comments:
Post a Comment