”Siapa tahu rejeki kita disana, ya kan?”
Bex tertegun, lantas tersenyum setuju. Ia sangat menyukai nada optimisme itu. Dari seorang teman yang dikenalnya dalam 6 tahun terakhir ini. Mereka sempat dekat di tahun-tahun pertama. Stelah itu mereka masih menjadi partner yang baik.
Menurutnya, mungkin ini juga jalan yang ingin dia tempuh. Jalan yang tidak selalu mudah. Yang agak berliku. Yang ada turunan, tanjakan, dan belokan tajamnya. Yang dibalik belokan itu telah menunggu hal mendebarkan yang mengejutkan.
Jelas, Bex tidak ingin segalanya terlalu mudah. Seperti ketika ia merengek ke orangtuanya di masa kecil dulu. Ini bukan lagi permen, balon, atau game di timezone. Ini masa depannya. Jadi ia yang akan memutuskan langkahnya. Meski kebingungan tapi Bex, ia tahu, seharusnya menikmatinya. Ini perjalanannya, petualangannya.
Siapa tahu rejeki kita disana. Bex tersenyum, dan tidak ragu lagi menjalani hari itu. Teman memang selalu menginspirasi.
No comments:
Post a Comment