Wednesday, January 21, 2009

A Lone Ranger


 

Angin seolah membawa langkah kami menuruni anak tangga, melewati satu demi satu bangsal, hingga ke lapangan parkir, dan membawa setiap ucapan kami terbang ke udara.

“You’re not a lone ranger!”

Langkah kami berbalik, karena waktunya tak banyak lagi.

 

Kadang kita pikir kita sendirian. Atau seringkali kita pikir kita sendirian. Dan kita takut akan hal itu.

Mungkin rasanya sama seperti saat sulu kita baru pertama masuk sekolah. Sendirian, di tempat baru, tidak tahu apa2, mengerikan...!

Tapi entah kenapa setelah berulangkali mengalami hal itu (masuk SD, SMP, SMA, atau bahkan yang sekolahnya pindah2 berarti punya lebih dari 3 kali episode jadi ‘lone ranger’), nyatanya kita bisa bertahan kok.

Bertahan, dan bahkan lebih. Pada akhirnya kita malah bisa betah, kita menemukan keasyikan2 baru yang menghidupkan hidup kita. Teman2, tempat2 baru, pengalaman, momen2 menyenangkan.

That’s called adaptation. Kemampuan luar biasa yang dianugerahkan Tuhan pada kita. Kemampuan untuk belajar dari pengalaman dan lingkungan di sekitar kita. Membuat kita sanggup survive, dan menjadi suatu kepuasan tersendiri bagi kita.

 

So, just enjoy your life, Lone Ranger! Coz you’re not a lone ranger anymore...

1 comment:

  1. Seems familiar..hehe...
    u know, actually i hardly always think tht i'm a lone ranger;-).coz i guess sumtimes i'm such a weirdo whom no one can understand,hehe..thx for listen to me.
    thx Lin, tnyt, waktu itu saaaangat menyenangkan.apalagi liat wajah seneng yang ngundang aku, ga rugi d!

    ReplyDelete