Thursday, March 26, 2009

Daun-daun Berguguran


 

Daun-daun berguguran, digantikan pucuk2 daun muda. Kematian adalah rahasia alam, tapi juga sekaligus sebuah kepastian. Hanya saja, kita tidak pernah tahu kapan dan bagaimana kita akan mengakhirinya.

 

***

 

Pemakaman terakhir yang kuhadiri sebelum ini, yang hingga benar2 sampai di lokasi pemakamannya, kurang lebih dua tahun lalu. Saat itu cuacanya juga mirip seperti sekarang. Udara sangat panas, matahari enggan berbaik hati menyengatkan sinarnya, jika temperatur diukur mungkin mencapai 35 derajat celsius. Akan tetapi, ketika saatnya jenazah akan menemui asal penciptaannya, yang dari tanah kembali ke tanah, tiba-tiba saja awan bergerak memayungi, angin semilir pelan menyejukkan, hingga kemudian doa-doa panjangpun bisa dipanjatkan dengan lebih tenang.

Berbeda dengan pemakaman yang lalu, yang dipenuhi dengan pelayat, berpakaian hitam-hitam, yang asing wajah2nya bagiku. Pemakaman kali ini jauh lebih sederhana, di tempat pemakaman umum, tanpa upacara kenegaraan yg bersifat simbolis, tanpa derap langkah prajurit, dan tanpa tembakan senapan ke udara. Yang hadir, aku tahu, sebagian besar adalah kerabat, sebagian kecilnya tetangga, dan beberapa remaja masjid yang membantu mengusung keranda. Prosesinya berlangsung cepat. Secepat perginya ia, batinku.

 

***

 

Nisan baru. Warnanya dibuat serupa dengan warna nisan2 di sekelilingnya. Kelak, saat hari raya nanti, ada satu nisan lagi yang akan mendapat anggrek dan mawar kami. Yah, jika kami tidak segera menyusulnya. Semoga ia, amal, dan ibadahnya diterima disisi Allah SWT.

Tuesday, March 24, 2009

Good Friend, Good Day


 

Kuhitung, 10 minggu sisa waktu kami di Kariadi . Aku sangat menikmati hari2 kebersamaan yg luar biasa bersama teman2 ini. Ber beda tentu saja dg stase ikm yg seharian penuh, 24 jam kami bersama. Atau stase obsgin yg membutuhkan 1001 kesabaran, ketelatenan, dan pemakluman. Di stase ini pertemuan kami terbatas, tp ternyata solidaritas itu tak terbatas.

Saat itu adalah fase plateu dari suatu kejadian yg membuat tensi semua orang naik. Dari luar aku pasti tampak kacau dengan mengenakan jaket, training tidur, dan jilbab yang warnanya tidak matching. Waktu berlari cepat. Aku sampai kaget saat ditanya suster UGD kira2 jam berapa kejadiannya. Hampir dua jam, dan aku tak merasa lelah atau mengantuk. Baru, ketika akhirnya aku bisa duduk di ruang tunggu radiologi, aku sempat menelepon, menjawab telpon, sampai ada satu telepon masuk, bukan dari anggota keluarga, tapi dari seorang teman. 

Teman adalah teman, bagiku urutan kesekian setelah keluarga untuk kejadian serumit ini, semendadak ini, dan setragis ini. Makanya aku tidak ingin merepotkan mereka, toh sejauh ini baik2 saja, dalam artian, aku belum cukup panik untuk memberitahu semua orang, jadi aku tidak perlu melakukannya.

“Paling magrib nanti aku pulang…” alasanku. Sebenarnya itu doaku, doa untuk menenangkan diriku sendiri, sementara aku masih punya tugas menangkan yang lain.

Saat akhirnya aku bisa pulang, yang bukan sekedar untuk pulang dan beristirahat. Saat itulah, seperti di dalam cerita dongeng, dimana tongkat ajaib mengetuk, dan bidadari muncul dihadapan, plop! Segelas jus melon dengan susu terulur untukku.

Sekejap, aku lupa lapar dan hausku, lupa sedih dan kebingunganku. Aku tersenyum lebar dan mataku berbinar hidup kembali, seperti baru melihat ada dunia lain yang kumiliki.

Ada orang yang ingat, ada orang yang peduli, dan ada orang yang datang, bukan untuk siapa2, tapi untuk seorang sahabat, dari persahabatan yang kupikir biasa saja.

 

 

NB: I’ve never been so close to anybody before. Thank’s for the juice, n the friendship we have.

Tuesday, March 17, 2009

Tentang Psoriasis

 

Masih ingat tentang kisah Yusdika, bocah bersisik? Yusdika diperkirakan menderita penyakit kulit yang disebut psoriasis. Artikel ini berisi beberapa pertanyaan yang sering diajukan dan jawabannya, berguna untuk mengerti lebih baik tentang psoriasis.Untuk teman2 medis, artikel ini mungkin dapat berguna untuk edukasi pasien dan masyarakat di sekitar kita.

 

Apa itu psoriasis?

Psoriasis adalah penyakit kronis kulit, yang dialami 1-3% dari populasi (setara dengan lebih dari satu juta orang di negara kami). Tipe psoriasis yang paling sering terjadi adalah psoriasis diskoid atau psoriasis vulgaris, yang berciri lesi eritematosa dilapisi dengan skuama atau kerak tipis berwarna putih keperakan yang menempel. Psoriasis dapat muncul pada beberapa area yang kebanyakan khas, seperti siku, lutut, kulit kepala, dan regio sakroiliaka, atau dapat juga meliputi area kulit yang luas pada tubuh. Bagaimanapun, kebanyakan kasus hanya menunjukkan bentuk yang ringan, terbatas pada beberapa daerah.

 

Apakah psoriasis penyakit yang menular?

Tidak. Psoriasis tidak menular.

 

Siapa yang secara khas terkena psoriasis?

Wanita maupun pria dapat mengalami psoriasis dengan persentase yang mirip secara virtual. Penyakit ini dapat muncul pada umur berapapun, tapi kebanyakan antara 15 dan 35 tahun. Onset umur rata-rata adalah 28 tahun.

 

Apa penyebab psoriasis?

Penyebab psoriasis belum diketahui dengan pasti. Studi terbaru menyatakan bahwa penyakit ini akibat kelainan imunologis. Kita mengetahui bahwa psoriasis terdiri atas perubahan pertumbuhan (pergantian) sel kulit. Siklus evolusi sel kulit normal adalah 28-30 hari, sedangkan sel kulit yang mengalami psoriasis mempunyai siklus sel yang lebih pendek, dari 3 hingga 6 hari.

 

Apakah hanya ada1 tipe psoriasis?

Tidak, banyak tipe psoriasis. Psoriasis discoid adalah yang paling sering. Tipe lain dapat dibedakan menurut bentuk tampilannya, mulai dari bentuk gutata, berciri lesi kecil bentuk drop, higga bentuk nummular, dengan lesi berbenuk koin, hingga bentuk dengan bentuk yang berbeda atau mirip dengan peta geografi, circinata, dll. Kemudian kita dapat membedakan lesi pustular tipikal, biasanya ditemukan dalam bentuk terlokalisasi atau meluas; psoriasis inverted, berciri lesi pada plika (lipatan tubuh); psoriasis eritrodermal atau universal, berciri keterlibatan seluruh kulit tubuh.

 

Bagaimana psoriasis didiagnosa?

Seorang dokter, atau lebih baik seorang spesialis kulit, akan menyatakan diagnosisnya setelah observasi kulit dan menghubungkan anamnesis pasien dengan tanda klinis yang terlihat, tidak hanya pada kulit tapi juga pada kuku dan kulit kepala. Hingga kini, belum ada tes yang dapat menunjukkan bukti yang nyata untuk diagnosis psoriasis.

 

Bagian tubuh mana yang dapat terkena psoriasis?

Paling sering, psoriasis terjadi pada kulit kepala, lutut, siku, tangan dan kaki, sementara psoriasis jarang terjadi pada wajah. Bagaimanapun, tidak ada area kulit yang benar-benar bebas, termasuk daerah genital.

 

Orang seperti apa yang biasanya terserang psoriasis?

Tidak mungkin untuk memprediksi siapa yang akan kena psoriasis. Faktor herediter atau genetik tidak diragukan memainkan peranan yag penting. Model etiologi yang sangat terpercaya menyebutkan bahwa sejumlah faktor genetik berperan bersama dengan sejumlah faktor diluar genetik, menentukan orang pre-psoriasis (atau psoriasis laten), yang kemudian teraktivasi oleh faktor pencetus. Hal tersebut pertama kali akan disebut psoriasis awal, dan kemudian beberapa faktor lain seperti trauma fisik kulit, infeksi, stress, dan yang lainnya dapat dianggap sebagai faktor pencetus dan pembuat terus menerus.

 

Dapatkah psoriasis disembuhkan?

Tidak, tidak ada pengobatan definitif untuk psoriasis, tapi banyak terapi topical maupun sistemik yang dapat mengontrol penyakit setidaknya untuk jangka waktu pendek atau yang lebih lama. Penelitian menunjukkan setiap individu akan bereaksi berbeda dengan terapi yang berbeda, dan kadang remisi spontan dapat terjadi, meski tidak seorangpun menjelaskan alasannya hingga kini.

 

Apakah psoriasis penyakit yang mematikan?

Ya. Komplikasi yang muncul akibat psoriasis dapat mengakibatkan kematian pada pasien. Seperti komplikasi yang bisanya muncul pada subjek yang menderita psoriasis bentuk berat, seperti bentuk pustular yang rata. Kulit mempunyai peran yang penting untuk mengatur temperatur tubuh dan regulasi fungsi barrier terhadap infeksi. Saat psoriasis terjadi pada area tubuh yang luas, subjek dapat mengalami infeksi sekunder dan kehilangan cairan, yang dapat merusak keseluruhan organisme.

 

Apakah psoriasis berhubungan dengan penyakit lainnya?

Kira-kira 10% orang yang menderita psoriasis juga mengalami arthritis psoriasis. Hal tersebut umumnya terjadi pada bentuk ringan arthritis pada sendi-sendi kecil di tangan dan kaki, tapi bagian tubuh lain juga dapat terkena.

 

Dapatkah pasien psoriasis hidup dengan normal?

Kebanyakan orang yang menderita psoriasis menjalani hidup normal. Kadang pasien psoriasis mengalami masalah psikologis pada kehidupan sosialnya saat berdekatan dengan orang lain, dan ini dapat menyebabkan gangguan emosional seperti kecemasan, kemarahan, malu, dan depresi.

 

Apakah sumber mata air panas adalah solusi yang berarti untuk terapi psoriasis?

Sumber mata air panas atau terapi termal seharusnya tidak dilihat sebagai alternatif terapi obat, sebagaimana kemudian hari ini telah mencapai tingkat yang lanjut, atau mengenai bentuk-bentuk terapi lainnya; pada sisi yang sebaliknya, ini dapat menunjukan secara pasti pilihan temporer yang berarti sebagai pelengkap terapi lainnya, karena membantu sifat terapetik terapi lainnya, sebagaimana yang dialami oleh jutaan subjek di negeri ini.

 

Apakah obat-obat alami adalah terapi yang berarti?

Ya, tapi hasilnya masih bersifat subjektif. Beberapa orang mencapai hasil yang baik, sementara yang lainnya mengalami efek yang merugikan. Pada kasus apapun, kami menyarankan rujukan pada orang yang berkualifikasi untuk terapi-terapi seperti itu.

 

Mengapa sangat penting menemukan terapi untuk efek psoriasis, meski itu hanya solusi sesaat?

Pasien psoriasis cenderung mensomatiasai penyakitnya, yang berakibat pemburukan gambaran klinis umum. Karena banyak orang mulai menderita penyakit ini saat usia mereka muda, kehidupan sosialnya dapat terganggu secara signifikan dengan konsekuensi psikologis akibat rasa malu yang dialami. Lagipula, pada banyak kasus psoriasis dapat menimbulkan halangan fisik yang nyata.

 

 

***

(Diterjemahkan dari information and instruction document about the Excilite system for Dekas’s sales force – January 2004)

Saturday, March 14, 2009

Pilihan

Ia menikah beberapa tahun lalu, saat usianya seusiaku. Memilih jalan yang tidak banyak orang pilih: menikah saat koass, dijodohkan, asing dengan calon pasangan yang berjarak usia hampir 1 dekade, namun kemudian… bahagia.

Alangkah mirip wajah putranya yang kini berusia 2 tahun. “Sedang lucu2nya ya…!” seruku antusias saat ia memulai ceritanya. Cerita yang ternyata tidak selalu bahagia. Ada bagian sedihnya juga, walau bukan sesuatu yang istimewa, walau mungkin sangat klasik seklasik cerita Cinderella.

Umurnya, mungkin hanya berselang 2 atau 3 tahun denganku. Namun kematangan tidak hanya hadir pada penampilannya yang senantiasa rapi bermake-up, tapi juga dari sekian pilihan dalam hidupnya. Pernikahan dininya, kepergiannya PTT ke luar pulau, dan kini meninggalkan putra semata wayangnya untuk melanjutkan studi. Pilihan itu, aku tahu tidak mudah. Sekilas, kutangkap sedih yang berkelebat meski samar.

Ia menunjukkan padaku foto lelaki kecil itu di mobile phone-nya. Buah cintanya. Tampak sehat dan menggemaskan. “Dalam sehari ia bisa menghabiskan 8 botol susu, dan itu pun botol yang besar!”

Kubiarkan ia bertutur mengenai cintanya, kerinduannya. Malam itu, bukankah seharusnya seorang ibu ada di samping putranya? Membacakan bocah balita itu buku bergambar kesayangannya, mengajarinya doa sebelum tidur dan doa untuk kedua orangtua, lalu menyelimutinya ketika lelap dan mencium hangat keningnya hingga bocah iu merasa aman, dipenuhi kasih saying ibunya. Tapi sekali lagi, ini pilihannya, pilihan yang memilikki risiko yang tidak mudah bagi ibu muda sepertinya..

“Aku sempat sakit hati,” kelebat itu datang lagi. Saat studinya menuntut ia untuk membawa tugas-tugas ke rumah, dengan marah lelaki kecil itu menolak dirinya. Mungkin lelaki kecil itu sudah lebih dulu saki hati. “Aku nggak mau tidur sama mamah! Kalo mamah masih bawa-bawa buku, aku tidur sama mbak aja!”

Tergantikan. Perannya tergantikan untuk pilihan perannya yang lain. Apakah memang harus memilih satu dan tidak boleh dua? Apakah totalitasnya sebagai ibu harus dipertanyakan jika ia juga berkarier di luar rumah?

Itu adalah pilihannya. Sama ketika dulu ia memilih untuk menikah muda, ketika ia pergi meninggalkan tanah kelahirannya. Itu adalah perjuangannya. Hanya ia yang tahu persis bagaimana bentuk kebahagiaanya, dan bagaimana bagian sedih itu menjadi pelengkapnya.    

Thursday, March 5, 2009

Bagian Terindah Sebuah Cerita

Bagian terindah dari sebuah cerita itu, kutemukan bukan pada ending-nya, tapi bagaiamana cerita itu mencapai ending-nya.

***

Mataku berkaca-kaca. Berulangkali kali berkaca-kaca. Malu sih sebenarnya. Tapi apa daya, “Biar ga bersisa,” alasanku pada tetes yang terakhir. Tapi aku harap itu bukan yang terakhir. Nanti akan bersambung lagi, tapi bukan dihadapan manusia kaya’ gini, benar2 memalukan.

Awalnya di undian itu. Ketika aku tahu pengujiku dan memberitahu orang lain yang bertanya siapa pengujiku, entah kenapa wajah orang2 itu ikut prihatin. Like I’d face my doom day. Hey, aku sudah melewati lebih dari 10 stase koass, so many battles I’ve past, masa’ aku mau kalah di pertarungan ini? Yang benar saja. Nanti saja santai2nya, kalau sudah tua, kalau sudah renta, ga bisa apa2, terserah deh mau tidur berapa masa. Tapi kalo sekarang menyerah, no way lah.

Jadi, mungkin aku sengaja juga, saat memilih pasien baru itu sebagai pasien ujianku. Efusi kiri full, pikirku aku jadi ga perlu pf jantung. Entah kenapa, inginnya menghindar malah membuatku terjebak. Pasien itu ternyata pasien jantung!

Diagnosaku benar2 meleset. Dan itu terjadi di hari aku ujian.

“Dokter menegakkan diagnosis dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Kalau pemeriksaan fisik salah, maka diagnosanya juga salah!”

Pengujiku meniggalkanku dengan kata2 itu terus terngiang di telingaku. No examination today.

Aku sudah melakukan semua yang aku bisa. Mungkin Tuhan mengerti. Jadi beliau memberiku satu kesempatan lagi. Seperti Tuhan telah memberikanku beribu2 kesempatan. Kesempatanku untuk kembali. Yang seringkali aku indahkan. Mungkin Tuhan cuma mau aku kembali. Menyebut namaNya, dan memohon.

Masa’ harus begini caranya, Lin?

Hasilnya sudah ada kok, Lin. Tinggal prosesnya… Proses yang sungguh2, dan permohonan yang sungguh2.

Maka kutuliskan, bukan hanya di note pad-ku, tapi juga di hatiku, bismillahi tawakalna alaullah…

***
Seperti sebuah cerita bagiku, barangkali, itu juga yang ingin Tuhan lihat dari kita, dari makhluk yang telah ia tetapkan 4 hal darinya: rizki, ajal, amal, dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Tuhan ingin sebuah proses. Proses yang akan membuat kita sempurna sebagai makhluk. Hingga ketika kita pulang, kita bisa mengatakan, ini lho Robb yang aku lakukan… Hasilnya, sungguh terserah Tuhan.