Tuesday, February 17, 2009

Soliter atau mandiri?


 

Dua kata itu sebenarnya saling berhubungan tidak sih?

Orang yang soliter pasti mandirikah? Atau haruskah orang menjadi soliter dulu agar bisa mandiri? Karena rasanya seperti dilema. Kalau kita terbiasa bersama2, sendiri rasanya menjadi aneh dan tidak menyenangkan. Tapi jika kita terbiasa sendiri, kalau harus melakukan apa2 sendiri ya fine2 saja kan.

Tapi haruskah?

Semakin kita dekat dengan seseorang bukankah kita semakin bergantung pada orang itu. Untuk hal2 kecil saja. Pasti akan merasa kehilangan dia jika dia tidak ada padahal biasanya ada.

Fyuh, untung bukan hal2 besar. Aku merasa mulai dependen. Mulai merasa takut saat dia tidak ada. Mulai merasa aku tidak sanggup, dan kehilangan.

Aneh deh. Sudah lama banget rasanya tidak seperti ini. Dan aku tidak suka. Inginnya aku mandiri, tapi tidak jadi soliter. Tapi gimana?

Seharusnya kita bisa membedakan keduanya, kapan kita harus melakukan segalanya sendirian, dan kapan kita memang harus mengajak orang lain terlibat dalam hidup kita.

Mungkin aku tidak terlalu ahli dalam hal itu, jadinya daripada menyebalkan seperti ini aku pilih soliter untuk mandiri. Entah sampai kapan. Sampai ada orang yang bisa membuatku tak soliter tapi tetap mandiri.

Adakah?

Sepertinya itu lebih tergantung padaku, bukan padanya

No comments:

Post a Comment