Thursday, March 25, 2010

Balbambalbam

Kalau anda penggemar kadorama, pasti tahu The Great Queen Seondeok kan? Balbambalbam adalah salah satu themesong-nya, biasanya jadi backsound saat Panglima Yu shin muncul.


Saya suka sekali cara Yu shin mencintai Deok man, cinta yg tulus dan benar2 tanpa pamrih, cinta yg merupakan pengabdian, yg bukannya menghancurkan tapi membangun. Bukan dengan memberi bunga atau kata2 manis, tapi dengan berada selalu disampingnya dalam situasi apapun, memegang erat pergelangan tangannya saat lari menyelamatkan diri, memeluknya saat tak ada satu orang pun yg ia miliki peduli, menjadi tameng dalam setiap kondisi tersulitnya, menunggunya dan selalu setia menungguinya meski ia sendiri tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menghibur seorang gadis. Dan Yu shin benar2 menjadi gila saat ia harus kehilangan tuan putrinya, ia marah, sangat marah, dan kemarahan itu adalah bukti cintanya yang jujur. Cinta itu tetap ada, pengorbanan itu tetap ada, meskipun ia memilih pengikatnya sendiri, bukan ikatan bernama pernikahan, bukan dengan dengan cara memiliki. Krn cinta spt itu memang bukan cinta yg hrs memiliki, tapi cinta yg seperti itulah yang seharusnya dimiliki. Demi mimpi mereka bersama mereka harus menempuh jalan itu, Deokman sebagai ratu dan Yu shin sebagai panglima perang. Dan kata2 yg paling membuatku tersentuh adalah ketika sehari sebelum pernikahannya Yu shin berkata, “Mempertahankan kepercayaan rakyat itu lebih sulit daripada mempertahaankan cinta laki2 dan perempuan”. Ia telah memilih jalan yg sulit itu, jalan yg tidak semua org mau melaluinya.


Jika diingat, di pihak Mi shil, ada juga cinta yg mirip setulus itu, yaitu cintanya Seol Won pada Mi shil. Meski ia ditempatkan pada posisi yg selalu tidak menguntungkan, krn tidak akan pernah menjadi raja, ia selalu setia membantu Mi Shil dan menahan semua egonya sbg lelaki. Sayang tujuannya berbeda. Jika di pihak Mi Shil cinta itu bertujuan pada ambisi pribadi Mi Shil, sedangkan pada Yu shin cinta itu bermuara pada mimpi mereka, menyatukan 3 negara, di atas nilai2 kebenaran.


Cinta seperti itu memang penting, tapi ternyata penting juga untuk menentukan alasan dan tujuannya. Sehingga cinta yg tulus diserahkan itu tidak akan berakhir sia2 apalagi menghancurkan.

No comments:

Post a Comment